Manusia Ruang Roh dan Jasad



Rabu, 16 Oktober 2018
Assalamualaikum wr.wb

Hai teman-teman, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan reportase kembali mengenai perkuliahan Filsafat Pendidikan pada tanggal 16 Oktober 2018 yang membahas mengenai Ruang, Roh, dan Jasad yang berkaitan dengan Pendidikan Nasional. Menurut penuturan Pak Aniq, ruang, roh, dan jasad saling berkaitan. Dimana roh merupakan pokok dari jasad. Dan ruang itu adalah diri sendiri.
Dalam pertemuan kali ini, Pak Aniq juga mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidikan yang dibawa Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang memiliki kesadaran. Dilanjutkan membahas mengenai “asma”. Berawal dari akal, akal disebut misterius karena sebagai generator yang menggerakkan realitas. Dan realitas yang dimaksud adalah asma. Asma di sini adalah bukan sekedar nama namun memiliki makna.
Asma cerminan dari manusia itu sendiri. Menurut Ki Hajar Dewantara manusia adalah titah Tuhan. Titah yang dimaksud adalah jejak/landasan/darah. Oleh karena itu berdasarkan penuturan Pak Aniq manusia merupakan titah ilmu dari Tuhan yang pandai mengelola diri sendiri dan dapat menampung isi semesta. Menurut Ki Hajar Dewantara, titah manusia terdiri dari raga kasar dan raga halus ( jasmani dan rohani) dimana raga halus membentuk roh dan akal pikiran sedangkan raga kasar membentuk diri sendiri atau dengan kata lain ruang.
Perumpamaan tentang asma dapat diambil contoh, Allah Maha Sabar atau memiliki sifat sabar, asmanya berati Allah itu Penyabar dan memiliki tindakan menyabari. Oleh karena itu, Titah Tuhan tak lain adalah manusia harus memiliki kesadaran diri (dzat) yang memiliki sifat kemudian asma (realitas) dan terakhir adalah af’al (tindakan).
Sekiranya itu yang dapat saya review mengenai perkuliahan Filsafat Pendidikan, kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr.wb
Nur Khasanah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu dalam Filsafat Pendidikan